Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Kerajinan Tangan Siswa

Toples Hias dan Celengan Hias

Kerajinan Tangan
Produk kerajinan tangan siswa Toples Hias dan Celengan Hias. Produk yang kita jual sangat unik dalam segi bentuk, hiasan, warna dan motifnya. Produk baik dan berkualitas serta harga terjangkau.
Hiasan dari busa boneka yang dimasukan ke dalam kain perca kemudian dijahit di bentuk dengan ukuran toples tersebut sehingga bisa menutupi bagian tubuh toples.
Kemudian di beri kain fanelnya sebagai pelengkap hiasan di bentuk dengan sesuai pilihan seperti bunga atau karakter lucu lainnya.
Kerajinan Tangan

Harga Rp. 10.000,- / Buah

Berminat, Silahkan Hubungi di Nomor:
08976032898.

Ditunggu Pesanannya, Stock Terbatas :)

Hasil Tes Soal Online Materi Medan Magnet

Hasil Tes Soal Online Materi Medan Magnet

Soal Online
Berikut adalah hasil tes soal online atau hasil respon jawaban soal online materi medan magnet, silahkan di cek:

Soal Online Materi Medan Magnet

Soal Online Materi Medan Magnet

Soal Online
Silahkan Kerja Soal Online di Bawah Ini! Waktu Pengerjaan Soal 20 Menit!

Hukum Ohm │ Fisika Kelas XII SMA

Hukum Ohm

Berdasarkan eksperimen yang dilakukan Georg Simon Ohm (1787 - 1854) didapat kesimpulan bahwa kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar sebanding dengan tegangan atau beda potensial suatu penghantar listrik tersebut, perbandingannya selalu konstan yang disebut sebagai hambatan. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm.
Karakteristik hambatan yang terbuat dari logam dan memenuhi Hukum Ohm (R = konstan) disebut ohmik atau linear. Misalkan, dari suatu hasil percobaan diperoleh nilai tegangan V dan kuat arus I. Data tersebut dapat anda lihat pada tabel di bawah.
Tabel Nilai Tegangan V dan Kuat Arus I
Nilai Tegangan V dan Kuat Arus I pada Hambatan Logam Ohmik

Tabel tersebut dapat menghasilkan suatu grafik linear seperti tampak pada gambar berikut.
Grafik Linear V terhadap I
Grafik Linear V terhadap I

Secara matematis, pernyataan Hukum Ohm dapat dituliskan:
R = V / I
Keterangan:
V = beda potensial (V)
R = hambatan (Ohm)
I = kuat arus (A)
Kemiringan (tan α ) pada grafik tersebut merupakan besarnya hambatan R yang memiliki nilai sama dari suatu percobaan. Akan tetapi, dari setiap percobaan, tidak selalu menghasilkan grafik kemiringan yang sama. Hubungan antara hambatan R dan kemiringan grafik tan α dinyatakan dengan persamaan:
R = tan α
Keterangan:
R = besar hambatan (Ohm)
tan α = kemiringan grafik
maka 1 ohm besarnya sama dengan 1 volt per ampere (V/A).

Keseimbangan Benda Tegar │ Fisika Kelas XI SMA

Kesetimbangan Benda Tegar

Menara Pisa
Kenapa Menara Pisa tidak roboh? Itu semua karena letak titik pusat menara Pisa masih berada di dalam alasnya sehingga menara tetap dalam keadaan stabil.

1. Syarat Kesetimbangan

Menurut Hukum Pertama Newton, apabila resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, percepatan benda tersebut juga akan sama dengan nol. Dalam hal ini, dapat diartikan bahwa benda berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Kondisi ini berlaku untuk gerak translasi dan gerak rotasi. Apabila pada benda berlaku hubungan ∑ F = 0 dan ∑ τ = 0 (a = 0 dan α = 0) maka dikatakan benda tersebut dalam keadaan setimbang.
Benda yang berada dalam keadaan setimbang tidak harus diam, akan tetapi harus memiliki nilai percepatan linier a = 0 (untuk gerak translasi) dan percepatan sudut α = 0 (untuk gerak rotasi). Sebaliknya, benda yang diam pasti berada dalam keadaan setimbang. Dengan demikian, keadaan setimbang itu terdapat dua macam, yaitu.
a. Setimbang statik (benda diam)
v = 0 dan ω = 0
∑ F = 0 dan ∑ τ = 0
b. Setimbang mekanik (benda bergerak translasi atau rotasi)
a) Setimbang translasi --> benda bertranslasi dengan v konstan.
b) Setimbang rotasi (untuk benda tegar) --> benda berotasi dengan ω konstan.

2. Pusat Massa dan Titik Berat Benda

Benda tegar yang melakukan gerak rotasi, memiliki pusat massa yang tidak melakukan gerak translasi (v = 0). Berada dengan sebuah partikel yang bergerak melingkar beraturan, partikel tersebut memiliki pusat massa yang melakukan gerak translasi (v tidak sama dengan 0) dengan arah yang selalu berubah karena adanya percepatan sentripetal, dimana F tidak sama dengan 0.
Letak pusat massa suatu benda menentukan kestabilan (kesetimbangan) benda tersebut. Jika dari titik pusat massa benda ditarik garis lurus ke bawah dan garis tersebut jatuh pada bagian alas benda, dikatakan benda berada dalam keadaan setimbang stabil. Namun, apabila garis lurus yang ditarik dari titik pusat massa jatuh diluar alas benda maka benda dikatakan tidak stabil.
Menara Pisa yang miring masih tetap dapat berdiri selama berabad-abad. Mengapa menara tersebut tidak jatuh? Dari Ilustrasi gambar di atas dapat dilihat bahwa garis yang ditarik dari pusat massa menara masih jatuh pada alasnya sehingga menara berada dalam keadaan stabil (setimbang)
Agar tidak mudah berguling, benda dirancang dengan dasar (alas) yang lebar dan ttik pusat massa yang rendah. Perhatikan gambar berikut!
Kesetimbangan Benda Tegar
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa semakin lebar alas suatu benda, gaya yang dibutuhkan untuk menggulingkannya akan semakin besar karena jarak yang dibutuhkan untuk menaikkan titik pusat massa benda (ditandai tanda panah) sehingga benda dapat digulingkan juga besar.
Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik tersebut dipengaruhi oleh medan gravitasi. Penentuan letak titik berat ini dapat dilakukan dengan mudah apabila benda bersifat homogen dan beraturan (seperti kubus, bola, dan silinder). Apabila benda tidak homogen atau tidak beraturan, penentuan titik beratnya adalah sebagai berikut.
Anggaplah benda berupa kumpulan titik-titik massa, yaitu m1, m2, m3, dan seterusnya yang terletak pada koordinat (x1. y1), (x2, y2), (x3, y3), dan seterusnya.

Titik berat benda terhadap sumbu-x adalah:
Titik berat benda terhadap sumbu-x

Titik berat benda terhadap sumbu-y adalah:
Titik berat benda terhadap sumbu-y